GKPS

GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN

GKPS

GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN

GKPS

GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN

GKPS

GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN

GKPS

GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN

Contact Us

Senin, 04 Februari 2013

PANITIA JUBILEUM 110 TAHUN GKPS TEBENTUK SE-DISTRIK II TERBENTUK



PANITIA JUBILEUM 110 TAHUN GKPS TEBENTUK SE-DISTRIK II TERBENTUK
BUPATI SIMALUNGUN DR JR SARAGIH SH, MM SIAPKAN ANGGARAN RP. 1M UNTUK BEDAH RUMAH

Bupati simlaungun DR JR Saragih SH, MM menyatakan siap mengucurkan dana sebesar  Rp. 1 miliar khusus untuk mengadakan bedah rumah di wilayah GKPS Distrik II dalam rangka memperingati Jubileum 110 Tahun Injil I Simalungun.

Hal ini disampaikan Bupati Simalungun saat pembentukan Panitia Jubileum 110 Tahun GKPS Se Distrik II, Jumat  1 Februari 2013 di gereja GKPS 1903 Pamatang Raya. JR Saragih menekankan bahwa pelaksanaan bedah rumah tidak hanya untuk jemaat GKPS, tetap untuk warga jemaat agama lain maupun agama yang menar benar sangat membutuhkan.

Dana sebesar Rp 1. Miliar setidaknya dapat digunakan untuk membedah 65 unit rumah. Panitia Jubileum bekerjasama dengan Pemkab Simalungun diminta proaktif serta teliti dalam mendata  rumah yang layak untuk di bedah.

Selain bedah rumah, juga di programkan berbagai kegiatan guna mensukseskan Jubileum  GKPS seperti pengobatan gratis, pemberian beasiswa, penghijauan, pembuatan massal akte perkawinan dan kelahiran, pengadaan lampu penerangan bagi masyarakat yang belum tersentuh PLN.
Praeses GKPS Distrik II, Pdt Marlan Damanik mengutarakan bahwa perayaan Jubileum 110 tahun ini merupakan momen penting untuk mentuk memngingatkan kita kembali injil pertama kali masuk ke daerak kabupaten Simalungun yakni di GKPS 1903 Pamatang Raya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada bapak Bupati Simalungun yang turut mendukung  suksesnya acara Jubileum  110 Tahun

Sementara itu, Ketua Umum Panitia Drs Gidion Purba, Msi dan ketua panitia pelaksana St. B. Kappimanson Saragih SP mengatakan akan menampung saran  dari berbagai pihak demi suksesnya  perayaan Jubileum

Susunan panitia
Penasehat

1.      Pimpinan Pusat GKPS.
2.      Bupati Simalungun
3.      Ketua DPRD Simalungun
4.      Praeses GKPS Distrik II
5.      Pengurus Resort/Perutusan Sinode Bolon
6.      Prof.Dr.Ir.Bungaran Saragih,M.Ec (Bogor)
7.      St. Martin Sinaga (Jakarta)
8.      AKBP Elisben Purba (Jakarta)
9.      St. Jarmidin Purba, SE (Medan)
10.  St. Rohben Sinaga (Jakarta)
11.  Ir. Washington Sipayung, MM (Medan)

Panitia Umum                  
                                                               
Ketua Umum                                                     : Drs. Gidion Purba, M.Si

Ketua 1                                 :  Ir. Jan  Waner Saragih, M.Si
Ketua 2                                 :  Ir. Jon Sabiden Purba, MUM
Ketua 3                                 :  Resman saragih , S.Sos
Ketua 4                                 :  St.Ir.Jon Pariaman Saragih
                                               
Sekretaris Umum                                             : Ir.Topot Saragih, M.Hum
Sekretaris 1                                        : Drs.Jon Sardion Purba
Sekretaris 2                                        : St.Irwandi Purba
Sekretaris 3                                        : St. Edi Harlen saragih
Sekretaris 4                                        : Rijal saragih

Bendahara Umum                                           : Sy.Ir.POSMAN PURBA
Bendahara 1                                       : St.Drs.Jon Suka Jaya Purba
Bendahara 2                                       : St.Jarmidin Purba
Bendahara 3                                       : Sy. Rismen Saragih, SH ( Sondi Raya )
Bendahara 4                                       : Dr. Ronal H.Saragih ( P.Siantar )

Panitia Pelaksana
Ketua Pelaksan                   : St.B.Kappimanson Saragih, SP

Ketua 1                                 : St..Jintan saragih,S.Pd
Ketua 2                                 : St. Drs. Sardiaman sinurat
Ketua 3                                 : St. Drs. Dohar Saragih
Ketua 4                                 : St.Harmedin Saragih.SPd

Sekretaris Pelaksana      : Sy.Nedi Ivo Saragih, ST

Sekretaris 1                        : St.Kalkedon Saragih
Sekretaris 2                        : St.Drs.Toni Pelman saragih
Sekretaris 3                        : St.Kardiaman Purba
Sekretaris 4                        ; St.Drs.Jan Sudin damanik

Bendahara Pelaksana     : St.Ir Aslimen Sumbayak

Bendahara 1                       : St. Sutini Saragih
Bendahara 2                       : St. Elmi Saragih
Bendahara 3                       : St. Merni Sinurat
Bendahara 4                       : St.Rajorman sinaga

Selasa, 20 November 2012

gereja 2

Kata Gereja (bahasa Portugis: igreja dan bahasa Yunani: εκκλησία (ekklêsia)) berarti suatu perkumpulan atau lembaga dari agama Kristiani. Istilah Yunani ἐκκλησία, yang muncul dalam Perjanjian Baru biasanya diterjemahkan sebagai "jemaat". Istilah ini Muncul dalam 2 ayat dari Injil Matius, 24 ayat dari Kisah Para Rasul, 58 ayat dari surat Rasul Paulus, 2 ayat dari Surat kepada Orang Ibrani, 1 ayat dari Surat Yakobus, 3 ayat dari Surat Ketiga Yohanes, dan 19 ayat dari Kitab Wahyu.

Etimologi

Gereja berasal dari bahasa Protugis: igreja, yang berasal dari bahasa Yunani: εκκλησία (ekklêsia) yang berarti dipanggil keluar (ek= keluar; klesia dari kata kaleo= memanggil); kumpulan orang yang dipanggil ke luar dari dunia) memiliki beberapa arti:
  1. Arti pertama ialah 'umat' atau lebih tepat persekutuan orang Kristen. Arti ini diterima sebagai arti pertama bagi orang Kristen. Jadi, gereja pertama-tama bukanlah sebuah gedung.
  2. Arti kedua adalah sebuah perhimpunan atau pertemuan ibadah umat Kristen. Bisa bertempat di rumah kediaman, lapangan, ruangan di hotel, maupun tempat rekreasi.
  3. Arti ketiga ialah mazhab (aliran) atau denominasi dalam agama Kristen. Gereja Katolik, Gereja Protestan, dll.
  4. Arti keempat ialah lembaga (administratif) daripada sebuah mazhab Kristen. Contoh kalimat “Gereja menentang perang Irak”.
  5. Arti terakhir dan juga arti umum adalah sebuah “rumah ibadahumat Kristen, di mana umat bisa berdoa atau bersembahyang.
Gereja (untuk arti yang pertama) terbentuk 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus pada hari raya Pentakosta, yaitu ketika Roh Kudus yang dijanjikan Allah diberikan kepada semua yang percaya pada Yesus Kristus.
gereja adalah tempat kita memuji Tuhan Yesus dan bertemu hamba hamba lain.

Mujizat Natal dan Pengharapan

http://www.gsn-soeki.com/wouw/

Rm 8 : 24 - 25 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapanTetapi pengharapan yg dilihat , bukan pengharapan lagi , sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yg dilihatnya ?Tetapi jika kita mengharapkan apa yg tidak kita lihat , kita menantikannya dengan tekun

Senandung Natal

Oleh: Suparwata Wiraatmadja

Nyanyi suci di malam hari
Mengalun setanggi sesela hati
Adik mengapa dikau sendiri
Bersama abang mari ziarah ke gereja suci

Sunyi hati di gelap hari
Serangga mati di nyala api
Kristus janganlah pergi sertai kami
dalam sepi jalan sendiri

Gereja

Kata Gereja (bahasa Portugis: igreja dan bahasa Yunani: εκκλησία (ekklêsia)) berarti suatu perkumpulan atau lembaga dari agama Kristiani. Istilah Yunani ἐκκλησία, yang muncul dalam Perjanjian Baru biasanya diterjemahkan sebagai "jemaat". Istilah ini Muncul dalam 2 ayat dari Injil Matius, 24 ayat dari Kisah Para Rasul, 58 ayat dari surat Rasul Paulus, 2 ayat dari Surat kepada Orang Ibrani, 1 ayat dari Surat Yakobus, 3 ayat dari Surat Ketiga Yohanes, dan 19 ayat dari Kitab Wahyu.

Senin, 19 November 2012

SEJARAH RINGKAS GKPS


PENDAHULUAN

Adapun Simalungun adalah suku Batak dari kelima Batak yang ada di Sumatera Utara . Simalungun artinya "sunyi" nama itu di berikan oleh orang luar karena penduduknya sangat jarang dan tempatnya sangat berjauhan antara yang satu dengan yang lain. Orang Batak Toba menyebutnya "BALUNGU" sedangkan orang Karo menyebutnya Batak Timur karena bertempat di sebelah Timur mereka.
Penduduk Simalungun bagian Timur pada umumnya sudah banyak menganut agama Islam sedangkan Simalungun Barat menganut Animesme. Bila di selidiki lebih dalam kepercayaan mereka dengan pemakaian mantera-mantera yang dari "Datu" yang untuk di persembahkan kepada roh-roh nenek moyang selalu di dahului panggilan kepada Allah diatas, Allah ditengah, Allah dibawah. Sistem pemerintahan di Simalungun di pimpin oleh seorang Raja, sebelum pemberitaan injil masuk Tuan Rajalah yang sangat berpengaruh. Orang Simalungun menganggap bahwa anak Raja itulah Tuhan dan Raja itu sendiri adalah Allah yang kelihatan.
Sistem mata pencaharian orang Simalungun yaitu bercocok tanam dengan jagung, karena padi adalah makanan pokok sehari-hari dan jagung adalah makanan tambahan jika hasil padi tidak mencukupi. Jual- beli di adakan dengan barter, bahasa yang di pakai adalah bahasa dialek (sendir). "Marga" memegang peranan penting dalam soal adat Simalungun. Jika di bandingkan dengan keadaan Simalungun dengan Batak yang lainnya sudah jauh berbeda, di Tapanuli sudah berdiri sekolah-sekolah, Rumah sakit, dan sekolah-sekolah keterampilan lainnya sehingga sistem kehidupan Tapanuli lebih maju.